Kita dan Palestina

Segala puji bagi Allah yang pada hari ini masih memberikan kita begitu banyak nikmat: nikmat hidup, nikmat makan dan minum dengan kenyang, nikmat tidur dan istirahat dengan nyenyak, nikmat aman dari rasa takut, nikmat bisa beribadah kepada Allah dengan tenang, nikmat bisa berkumpul bersama keluarga tersayang.

Sekian banyak nikmat yang pada hari ini tidak dirasakan oleh sekian banyak saudara-saudara kita sesama muslim di Gaza, Palestina, di bumi Syam. Maka bersyukurlah kepada Allah atas begitu banyak nikmat tersebut.

Mereka saudara kita di Gaza sedang diuji oleh Allah dengan penderitaan yang luar biasa, namun mereka menyikapinya dengan kesabaran yang luar biasa pula. Bisa jadi jika kita di posisi mereka kita tidak sesabar mereka, tidak setegar mereka, tidak sekuat mereka, tidak sehebat mereka.

Bayangkan, jika pesawat-pesawat terbang di atas kita, menjatuhkan rudal dan roket yang meluluhlantakkan kota tempat kita tinggal! Semua yang ada di hadapan kita hancur! Rumah yang kita tinggali hancur! Kendaraan yang kita miliki hancur! Kantor tempat kita bekerja hancur! Masjid tempat kita beribadah hancur!

Bahkan kita kehilangan manusia-manusia yang begitu kita cinta dengan segenap jiwa. Kita kehilangan putra-putri kita! Kita kehilangan istri tercinta! Kita kehilangan ayah-ibu kita! Kita kehilangan saudara-saudari kita! Kita kehilangan sanak famili kita! Kita kehilangan teman-teman kita! Kita kehilangan semuanya!

Kita lalui hari-hari dengan hati yang hancur, dan kehilangan yang teramat dalam. Kita lalui malam-malam yang dingin tanpa selimut, beratapkan langit. Kita kelaparan tanpa makanan. Kita kehausan tanpa minuman. Kita berada dalam ketakutan akan serangan lanjutan. Apa yang kita rasakan?

Maka menyikapi tragedi ini kita umat Islam harus memiliki beberapa prinsip yang harus kita pegang teguh dan terapkan:

  1. Meyakini bahwa orang kafir terutama Yahudi adalah musuh Islam yang sangat memusuhi kita kaum muslimin

Pertikaian yang terjadi antara Palestina dan Yahudi Israel bukanlah hanya tentang perebutan wilayah kekuasaan. Akan tetapi tentang permusuhan dua agama, Yahudi yang memusuhi Islam. Begitulah sifat Yahudi yang membenci Islam bahkan membunuh para nabi di masa lalu. Benarlah firman Allah menyifati mereka:

وَلَنْ تَرْضٰى عَنْكَ الْيَهُوْدُ وَلَا النَّصٰرٰى حَتّٰى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ ۗ

“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan pernah rela kepadamu (Nabi Muhammad) sehingga engkau mengikuti agama mereka.” (QS. Al-Baqarah [2]:120)

Yahudi tidak akan pernah rida sampai Islam hancur, atau sampai umat Islam mengikuti agama mereka.

Maka sangat disayangkan jika kaum muslimin berloyal dan mencintai orang-orang kafir yang di dalam hati mereka menyimpan kebencian di hati mereka, dan permusuhan. Bagaimana bisa umat Islam mengidolakan dan memuliakan mereka!

  1. Merasakan empati terhadap apa yang mereka rasakan

Seorang yang beriman akan merasakan apa yang dirasakan oleh orang-orang yang beriman. Karena mereka memiliki kecintaan dan kasih sayang yang besar, disatukan dalam ikatan keimanan. Mereka bersaudara karena keimanan mereka.

اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ ࣖ

“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara” (QS. Al-Ḥujurāt [49]:10)

Banyak hadis yang menjelaskan betapa luar biasa ikatan perasaan, cinta, dan kasih orang-orang yang beriman. Rasulullah menyifati mereka seperti bangunan yang saling menguatkan. Juga menyifati mereka seperti satu jasad, satu tubuh, satu badan, satu raga, yang saling merasakan sakit satu sama lain.

مثلُ المؤمنين في تَوادِّهم ، وتَرَاحُمِهِم ، وتعاطُفِهِمْ . مثلُ الجسَدِ إذا اشتكَى منْهُ عضوٌ تدَاعَى لَهُ سائِرُ الجسَدِ بالسَّهَرِ والْحُمَّى

“Perumpamaan kaum mukminin dalam cinta mereka, kasih sayang mereka, perasaan mereka, seperti satu jasad. Apabila salah satu anggota badan merasakan sakit, maka seluruh anggota badan lainnya akan merasakan sakit sampai sulit tidur dan demam.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Maka saat kita tidak merasakan penderitaan, kesedihan, empati dan simpati, bisa jadi iman kita sedang bermasalah. Saat kita justru biasa-biasa saja bisa jadi karena keimanan kita jauh dari sempurna. Semoga Allah menjaga keimanan kita semua.

  1. Mendoakan kebaikan untuk mereka

Sikap terbaik yang kita bisa lakukan adalah memanjatkan doa untuk mereka. Jangan pernah meremehkan doa. Karena doa adalah senjata kaum beriman. Karena doa adalah ibadah, bukti seorang hamba membutuhkan Rabb-nya.

Bukankah doa menjadikan api menjadi dingin, dan laut terbelah? Doa bisa menjadikan yang jauh menjadi dekat, yang berat menjadi ringan, yang tertutup menjadi terbuka, yang susah menjadi mudah, yang mustahil menjadi mungkin.

Bahkan Nabi bersabda:

لا يردُّ القدرَ إلَّا الدُّعاءُ 

“Tidak ada yang menolak takdir kecuali doa.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Maka doakan mereka di waktu-waktu terbaik yang kita miliki. Di dalam sujud kita. Di sepertiga malam terakhir kita. Di antara azan dan iqamat kita. Di saat turun hujan. Di saat kita berpuasa. Di saat berpergian jauh. Di tanah suci. Doakan kebaikan, kesabaran, kekuatan, kemenangan, pertolongan, untuk saudara kita kaum muslimin di Gaza Palestina. Doakan kehancuran dan kebinasaan kepada Yahudi musuh-musuh islam.

Bagi imam disyariatkan melakukan qunut nazilah untuk mendoakan kaum muslimin di Gaza Palestina secara khusus dan kaum muslimin di seluruh dunia secara umum, mendoakan keburukan untuk musuh Islam secara umum dan Yahudi di Israel secara khusus.

4. Memberikan bantuan donasi harta

Di antara buah empati adalah memberikan bantuan dan pertolongan. Apalagi saat ini kaum muslimin di Gaza Palestina selain membutuhkan doa-doa terbaik kita, mereka juga membutuhkan uluran tangan kita dan pertolongan kita.

وَاِنِ اسْتَنْصَرُوْكُمْ فِى الدِّيْنِ فَعَلَيْكُمُ النَّصْرُ

“(Akan tetapi,) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama (Islam), wajib atas kamu memberikan pertolongan.” (QS. Al-Anfāl [8]:72)

Di antara bentuk pertolongan adalah dengan menyalurkan harta, memberikan donasi, untuk meringankan sedikit penderitaan mereka. Jangan sampai tidak ada sedikit pun harta kita salurkan untuk mereka. Banyak di antara mereka kehilangan tempat tinggal butuh tenda darurat, mereka kelaparan butuh makan dan minum yang layak, mereka ditimpa sakit dan luka butuh pengobatan segera.

Maka jangan sampai tidak ada dari pundi-pundi harta kita untuk mereka di Palestina. Sedekah tidak mengurangi harta. Jika saat mereka begitu menderita hati kita tidak terketuk untuk berderma dan bersedekah maka kapan lagi kita akan berbagi?

Juga perlu diperhatikan, pastikan donasi dan penyaluran harta kita melalui lembaga kemanusiaan dan kepedulian yang amanah, punya track record yang bagus, dan diharapkan kuat mampu menyalurkan ke pihak yang tepat sasaran.

5. Kembali kepada agama Allah 

Untuk semua kaum muslimin di mana pun berada, kehinaan yang kita terima saat ini, musuh Islam semena-mena menyerang kaum muslimin, membunuh dan menewaskan banyak korban, termasuk anak-anak dari kaum muslimin disebabkan oleh jauhnya kita semua dari Islam.

Hal itu sudah disampaikan oleh Rasulullah dalam hadisnya:

إذا تبايعتم بالعِينةِ وأخذتم أذنابَ البقرِ ورضيتم بالزرعِ وتركتم الجهادَ سلط اللهُ عليكم ذُلًّا لا ينزعُه شيءٌ حتى ترجعوا إلى دينِكم.

“Apabila kalian bertransaksi dengan inah (salah satu transaksi ribawi), kalian mengambil ekor-ekor sapi (sibuk dengan perternakan), kalian puas dengan pertanian (dan urusan duniawi lainnya), kalian pun meninggalkan jihad, maka Allah akan timpakan kepada kalian kehinaan, yang tidak Allah cabut kehinaan tersebut sampai kalian kembali kepada agama kalian.” (HR. Abu Dawud)

Semoga dengan kembalinya kita kepada agama Allah, semakin dekatnya kita kepada Allah, Allah berikan kemenangan dan kemuliaan. Semoga umat Islam di seluruh dunia bisa berempati, mendoakan, menyalurkan kedermawanan, dan kembali kepada Allah, agar Allah berikan kemenangan untuk saudara kita di Gaza Palestina.

Materi khutbah Jumat (dengan penambahan) di Masjid Al-Istiqomah Prabumulih (20 Oktober)

Prabumulih
Selasa malam Rabu, 14 November 2023 / 30 Rabiulakhir 1445


Warning: Use of undefined constant rand - assumed 'rand' (this will throw an Error in a future version of PHP) in /home/customer/www/kristalilmu.com/public_html/wp-content/themes/ribbon/single.php on line 35

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *