Hujan Turun Setelah Sholat Istisqo’
Kekeringan kembali melanda nusantara. Tak terkecuali kabupaten Jember. Sudah berbulan-bulan hujan tak kunjung turun. Hal ini memicu sebuah sekolah tinggi swasta islam di kota Jember untuk berinisiatif melaksanakan sholat istisqo’ (minta hujan) berjama’ah bersama masyarakat setempat. Kegiatan ini dimotori oleh anggota BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi’i Jember. Acara diadakan pada hari minggu pagi, tepatnya tanggal 16 Oktober 2011. Bertempat di halaman depan kampus STDI Imam Syafi’I Jember, Gang Kepodang, Jl. MH. Thamrin, Gladak Pakem.
Pihak kampus sepenuhnya mendukung acara ini. Bahkan panitia bagian humas telah mengirim berbagai undangan ke berbagai pihak berwajib seperti Polres, Polsek, Lurah, RW, dan RT setempat. “Selain untuk meminta hujan, acara ini juga sebagai syiar Islam”, kata salah satu dosen di kampus STDI Imam Syafi’i tersebut. Spanduk berukuran 1×5 meter telah dipasang di tepi jalan beberapa hari sebelumnya. Publikasi via internet maupun SMS juga telah dilakukan. Satu hari sebelum hari H, mahasiswa kampus tersebut dikerahkan untuk membersihkan halaman depan gerbang kampus yang akan digunakan sebagai tempat berjalannya acara itu.
Kegiatan itu berlangsung mulai pukul 06:00 WIB. Diawali dengan sholat berjama’ah dua rakaat sebagaimana tatacara sholat hari raya, acara ini dilanjutkan dengan khotbah. Sang khotib, Ustadz Dr. Muhammad Arifin Badri, MA, salah satu dosen di kampus tersebut membawakan khotbah dengan tema yang menyangkut tentang kekeringan dan pentingnya air. Beliau menyinggung sebab-sebab yang dapat membuat hujan tak kunjung turun seperti kemaksiatan yang tengah merajalela, serta memberikan solusinya dalam pandangan Islam seperti bertaubat dan sholat istisqo’ yang sedang berlangsung tersebut. “Hujan adalah nikmat Allah, tertahan karena maksiat”, tuturnya dalam khotbah singkatnya tersebut.
Setelah itu, puncak acara berlangsung. Sang khotib berdoa meminta hujan dan para jama’ah pun mengangkat tangannya tinggi-tinggi. Acara yang dihadiri lebih dari dua ratus jama’ah ini berakhir pukul 07:15 WIB. Acara yang berlangsung relatif singkat tersebut ternyata berbuah hasil. “Semoga acara kita ini dicatat sebagai amal ibadah yang diterima di sisi Allah yang dengannya Sang Khaliq segera menurunkan butiran-butiran hujan-Nya di wajah bumi nusantara ini, dan semoga kegiatan ini dapat menggugah relung hati masyarakat untuk bersama-sama menghidupkan syiar yang hampir mati ini”, harap Agus, presiden BEM STDI Imam Syafi’I tersebut. Siapa sangka, ketika siang hari di hari yang sama, hujan turun dengan derasnya. “Allah telah mengabulkan doa-doa kita”, tutur salah seorang mahasiswa kampus STDI Imam Syafi’i tersebut mengungkapkan kegembiraannya.
Penulis : Roni Nuryusmansyah
Warning: Use of undefined constant rand - assumed 'rand' (this will throw an Error in a future version of PHP) in /home/customer/www/kristalilmu.com/public_html/wp-content/themes/ribbon/single.php on line 35
subhanallah, mudah2an usahanya diterima Allah Swt
aamiin..
Allah Ta’ala berfirman yang artinya,
“Berdoalah kepadaKu, niscaya akan Aku kabulkan.”
(QS. Al-Mukmin: 60)
Masyaallah, semoga STDI semakin diterima masyarakat Jember dan sekitarnya. Amin
aamiin, akh..
doakan dakwah di jember lancar, karena jama’ah luar sangat sedikit jika dibandingkan dengan kota-kota lainnya..
Alhamdulillah,,sepertinya memang begitu krn dakwah sunnah begitu asing di daerah2 tsb,,bgmn dg dakwah dengan radio sbgmn daerah2 yg lain?
subhaanalloh. ana terharu sekaligus bahagia saat mendengar kabar gembira ini, meski sangat bersedih kerana tak bisa datang.
begitulah, maklum di jember masih begitu kental dengan ke-NU-annya, dan dakwah salafpun disini terhitung masih baru. ‘alaa kulli haal, ana melihat adanya peningkatan opini dari masyarakat seiring dengan adanya STDIIS yang semakin maju insyaa Alloh.
terima kasih atas dukungannya..
semoga dakwah ini membawa berkah untuk kita semua..