Dengar Diamku
Bersemayam tanpa nada
Mengalir tak bersuara
Memecahkan lantunan tak berirama
Pekatnya biru mulai pudar
Kemuning menghembuskan aura senja
Bertiup..
Namun tetap membisu
Ingin ku berontak
Lelah menjalani drama hidup ini
Hidup yang penuh gores ketidak-adilan
Hidup yang kelam akan kezhaliman
Namun aku terdepak dalam sadar
Melihat mereka dalam kasta terendah
Bisu dari lisan yang mengeluh
Bahagia menjalani kejamnya sebuah pesakitan
Ketegaran mereka menyadarkanku
Meniti kesulitan hidup yang tak terbayangkan
Merasakan kejamnya dunia yang penuh garis kekerasan
Namun mereka membangun istana bahagia di dalamnya
Dengan senyuman..
Ya Allah
Jangan kau cabut rasa syukur dari hatiku
Jangan kau tenggelamkan aku dalam keputus-asaan
Jauhkan aku dari hati yang tak pernah merasa puas
Aku menuntut-Mu mendengar diamku
Namun aku tak mendengar perintah-Mu
Aku pun tak mendengar diam mereka
Aku hanya mendengar jeritan dalam diamku
Di sudut sepi aku bercermin
Dalam gelapnya sebuah keputus-asaan
Serpihan asa yang telah retak
Kini ku coba merajutnya menjadi nyata
Aku yang selalu mengeluh dalam rahasia takdir-Mu
Aku yang selalu menuntut hak tanpa tunaikan kewajibanku
Aku dan jiwaku yang tak pernah merasa puas
Ampuni aku, wahai Sang Pengampun
Ketika mentari malu menampakkan kehangatannya..
Ketika dingin subuh seakan tak mau pergi..
Jum’at, 6 Ramadhan 1432 H / 6 Agustus 2011 M
Roni Nuryusmansyah
Warning: Use of undefined constant rand - assumed 'rand' (this will throw an Error in a future version of PHP) in /home/customer/www/kristalilmu.com/public_html/wp-content/themes/ribbon/single.php on line 35
makna nya indah…
salam kunjung…
🙂
terima kasih atas kunjungannya, sobat..
jazakallahu khoiron..
subhanallah akhi…
antum sngat berbakat,,,
LANJUTKAN akhi…!!!
hehe..
alhamdulillah..
antum bisa aja..
membangunkan jiwa yg terlena akan dunia
ahsanta